Selasa, 15 Juni 2010

Malam Kesunyianku...

Terkadang tiap malamku terbangun berteman sepi, aku menulis sebuah karya..
Entahlah apa jadinya ku hanya terus menulis..
Semoga dapatlah menjadi tanda hati meski tak tersusun rapi..

Pukul 2.00 am..
Ku terbangun dalam sepi, sepi suasana juga hati..
Sejenak ku tatap atap, hanya ada gelap..
Lantas ku nyalakan lilin, dilengkapi diriku kaku menatap pena..
Kertas putih terbentang mengharapkan sedilit coretan, namun buntu fikiran tak mampu mencurahkan..
Bingung bercampur padu, ku mulai kata dari apa dan bagaimana..
Lantas ku teringat cinta dalam maya..

Maya?...
Ya... ku mulai mengingat-ingat cerita..
Hemmm.. ku atur nafas..
Untukmu yang tak terjangkau kata, lalu raut mukaku yang berganti rupa..
Masih pula belum ku temui awalnya..
Ku pejamkan mata, lalu dalam lamunku dia berkata..
"Hei dinda..kau sering terjaga di malam buta, aku sengaja menjelma dan berkata padamu, lekas tulis apa maumu kenapa ragu?"
Tak perlu lagi aku tingkahi, lekas aku menulis tentang hati dalam sebentuk puisi..
Karna terkadang ragaku selalu terlebih dahulu penat..
Dan kini asa dan rasaku punya waktu untuk puisi-puisi baru ku buat..

Puitis?

Ahhh...akupun tak tau apa artinya,dan tak yakin mengapa banyak insan berkata itu padaku..
Apa karna susunan kataku?
Yang meloncat situ sana sini, mencaba membentuk harmoni..
Yang terfikir tak ada yang menarik, tapi banyak insan tertarik..
Padahal hanya menggambarkan suasan ahati, yang terkadang terselimuti sepi..

Romantis?...
Ini lagi... Aku tak pernah sama sekali belajar romantis, apa lagi membuat pasanganku terpesona sampai menangis...
Yang kurasa hanya kata-kata mudah terangkai..
Entah menjadi sajak atau puisi kesana kemari..
Yang berpetualang dalam fikir ini..
Ku tulis dalam kertas putih, dihiasi tinta merah yang terkadang menunjukkan amarah..

Beginilah aku, dalam menitku, dalam hariku, dalam malam dan siangku..
Ku hanya menulis dan terus menulis..g terkadang sampai menjadi alas...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar