Sabtu, 14 Agustus 2010

Pujangga Pagi Dan Senjaku

Cerita Fiktif..

Termenung diriku, semua tentangmu..
Seperti dahulu..
Sungguh aku ingin menyapamu..
Ingin mengadu semua keluh kesahku..
Tapi tiada daya..

Benar kau telah mengakar dlm hatiku wahai sang pujanggaku pagi & senja..
Kata petuah tak pernah lagi ada..

Nyaman dgmu, meski lewat maya..
Tiada maksud ku untuk apa-apa..
Sekali ku ingini dlm hati, mendengar suaramu kembali..
Tak mengapa hanya beberapa detik, tak mengapa hanya ucapkan salam..
Cuma ini ingin ku terdalam..

Apakah kau membaca?
Tiap kata yg ku cipta, karna aku tak dapat memberi tahu..
Dan juga haram bagimu menyapa aku..

Rasa ini melekat padaku..
Tak ada yg senyaman dirimu..
Meski terlelap ku dibatu, ku bayangkan berbaring diatas tubuhmu...

Memang sangat dosa, dosaku meraja..
Aku tak bisa menuntun hati, hatiku ingin berlari menemuimu..
Dan sepertinya cuma percuma..

Jumat, 13 Agustus 2010

Baikkah Banyak Bermimpi?

14.08.2010 02.00 am.

Melihat kedua sepupuku tertidur nyenyak..
Mungkin telah mimpi sampai syurga..
Aku ingin seperti mereka, mengapa tak bisa?

Tiap malamku lihat detik2 malam berlalu..
Merasuknya terasa benar2 pilu..
Lama nian kulewati malam2 ku..
Rasanya bagai lewati seribu malam djadikan satu..

Sekali ku bayangkan mereka, mimpi apakah ia?
Mungkin bercanda2 dg kekasih2nya yg dulu biasa kurasakan bersamanya..
Atau sedang bercinta bagai indahnya malam itu kala memeluk tubuhnya, kurasakan detakan jantungnya..
Merasakan dingin malam denganya..

Ternyata aku lebih dahulu bermimpi meski mata masih terbuka..
Aku membayanginya, yg kini dia sedang ku luka..

Malam ini mengukur betapa aku mencintainya..
Ternyata lebih dari diriku sendiri..
Lebih mencintainya, dr pada aku mencintai mata & hidupku..
Nyawaku serta merta nafasku..
Yang selalu ku jaga agar aku mampu terus hidup denganya..
Meniti langkah2 bersama..
Melewati hari indah & dukanya berdua..

Lagi2 aku telah jauh bermimpi..
Takutku pada mimpi yg barangkali tak ku dapati..

Entahlah, shubuh lekas sapa akuuu!!
Cepatlah adzan terdengar ditelingaku..
Aku ingin segera pagi...

Aku Ingin Menjadi Semut

14.08.2010 01.30 am

Menatapku pd atap kamarku..
Kecil berlukis pahatan cinta duka & bahagia..
Senang rasanya melihat semut berkelana..
Akupun penuh dg tanda tanya..
Bersahabatkah mereka, atau saling cint mencinta..
Sepertinya riang menghiasi batinnya..

Apakah ada patah hati dialamnya?
Atau hanya canda semata?

Ingin rasanya aku seperti mereka..
Mampu mencinta seperti semula..
Tiada sisi gelapnya..

Semakin menjadi aku ingin seperti semut-semut itu..
Ahhh, sadar kini ku mulai menjadi gila..
Edanku mulai terasa..

Aku Ini Nista..

14.08.2010 00.30

Teruntuk penduduk bumi, kalian pantas menghina..
Mengina aku yang memang kini terlihat nista..
Aku tak pantas menjadi wanita..
Tak wajar bila hatiku terisi cinta..!!!

Kalian pantas tak anggap aku ada..
Karna kelakuanku yg semakin liar bagai dihutan belantara..
Sopan santun ku mulai tiada..
Imanpun melayang entah kemana!!!

Karna aku kini mudah mencerca..
Banyak setan merasuk hati membutakan mata..
Aku tak melihat siapa dia, yg harusnya kuhormati bagai raja..

Bodohnya aku sebagai wanita..
Lembutku menghilang begitu saja..
Seperti hijab pun tak ada artinya..

Hakimilah aku semesta..
Ingatkan aku karna jahatku merajalela..
Ampuni tiap-tiap kata yang jauh dr makna yg ada..

Sujudku pdMu Yaa Illahi..
Terimalah aku yg kini berlumpur kata hina..
Dan mulutku yg bejat perkataannya..

Minggu, 08 Agustus 2010

Jangan Membatu Dalam Hatiku

Puisi ini hanya fiktif belaka..

Sedetikpun hatiku tiada pernah melupakan cinta mayaku..
Apa yg dia lakukan malam ini dirumahnya?
Apakah pernah mengingatku pada waktu senja tiba?
Dan pada saat terbangun dipagi hari, apakah aku dalam ingatannya..
Hari & malamku telah musnah tanpa dirimu..
Kau tak pernah tau..
Tiap malam ku untai kata-kata untukmu..
Ku teteskan darahku untuk menulis pd kertas putih..
Dgn deraian air mata & sesak didada..
Cinta macam apa ini, bulan brganti bulan aku belum dapat melupa..
Sungguh aku ingin cinta ini binasa..
Cepatlah pergi, & jangan hadir jika malam seperti ini..
Aku tak dpt membendung air mata ini..
Tak mau cinta ini membatu dlm hatiku..

Mengalir deras air mataku mencipta kata2 ini..
10.26 am. 8.8.2010.

Selasa, 27 Juli 2010

Tiada Henti Memikirkanmu..

01.00 28.07.2010
Menetas mata mengingat cinta dlm mayaku..
Entah bgmn kini dirinya, tak peduli apa yg trjdi pdku..
Sungguh bukan hak & wajibku..
Hny saja trkadang hati ini tak tahan menahan rindu suaramu..
Aku menangis..
Membayangkan kau ada didpnku..
Ku ingin mendekap erat hangatmu..
Merasakan detak jantungmu, agr detakan kita sama..
Aku merasa jauh, jauh ingin menangkapmu pd malam buta seperti ini..
Sungguh malam ini menyesakkan dada..
Menghabiskan sisa air mata, yg kini hampir mengering..
Tolong aku, jika tak peduli, doakan aku agar cepat mati..
Apa ku harus menggali kubur sendiri?!
Rinduku padamu takan terhenti wahai cinta..
Malam malamku mjdi saksi, melihat bodohnya aku mencintaimu sebegini..

Jumat, 16 Juli 2010

Hatiku,, bantu aku..

Ya Allah..
Bantu aku..
Bantu aku mengusir syaiton disekelilingku..
Aku benci dg syaiton yg slalu mengganggu..
Masuk fikirku, & mempengaruhi untuk selalu menunjukan amarah..
Dia mengajariku untuk tidak bersabar..

Fiuhh..
Sulitnya menahan geram, menahan hati untuk rela & ikhlas pd semua cobaan..

Hati kecilku, bantu aku untuk memaafkan..
Sungguh manusia adl tempat salah & khilaf..
Karna akupun tak luput dr salah..
Semua insan pernah salah..
Untuk itu, hati.. Bantu aku untuk lupa..
Agar hatiku jauh dari amarah yg membara..
Agar hatiku bersih..
Dgn ikhlas smg dpt kudapati..

Rabu, 14 Juli 2010

Bila Cintaku Tak Penuh Lagi..

Tengah malamku..
Dikamarku mengingat indah percintaan kita..
Yg akhirny siang itu menjadi bencana..
Aku..kau lukai aku..
Betapa hancurny hati ini, menangisku menulis ini..
Tiada ku percaya kau seburuk itu, sekejam kejam manusia menyakiti hati..
Apa salahku?
Hdpku hanya mengasihimu, kau yg ada difikirku..
Ku beri yg terbaik dr aku..
Apa krna aku terlalu biasa, hingga hatimu tak puas hanya memiliki aku..
Perih mata ini, tiada hariku tanpa menangisi..
Kau tikam aku, kau sakiti aku..
Maaf bila cintaku tak penuh lagi untukmu..
Sungguh ini bukan mauku, ini karnamu..

Kamis, 08 Juli 2010

Bintangku Menghilang..

Cerita ini hanya fiktif belaka..

11.30 pm.. 8 Juli 2010..
Dalam gelap kamarku, terbaringku dg kesunyian..
Sepi malam mulai mencekam aku..
Berangan melihat bintang ku yg telah menghilang..
Dan aku meredup sendirian..
Mencari-mencari tapi tak ku temui..
Dia pergi, pagi, senja, malam pun tiada..
Berlayarku dilaut duka, menetes air mata, menggigil diri menanggung luka..
Ku simpan ini semua, ku bungkus rapi, ku buang kunci..
Mungkin takkan ada yg pahami setiap kataku..
Hanya satu insan, hanyalah dia yg mengerti..
Dia sebenarny tau kata-kataku, pahami maksudku, mengerti apa rasa hatiku..
Tetaplah ini benar jalannya..
Ini langkahnya yg tepat buat kita..

Rabu, 07 Juli 2010

Nyeriku Masih Ada

Cerita ini hanya fiktif belaka..

Hari, minggu & bulan ku lewati..
Berharap melupakan cinta yg tiba2 menghilang 3 bulan lalu..
Waktu ku hiasi seperti seorang penjahit..
Tekun menjahit hati merahku yg sobek karnamu..
Lama ku tekuni, tp tetap saja sobek ketika malam hari..
Ku redamkan dg air mata..
Agar memar pun sembuh, & aku bisa menjahit sobekan2 yg lain..
Perih rasanya ku menyulam hati, dg jarum suaramu yg masih tersimpan rapih..
Terkadang menganga, basah lagi luka itu..
Benciku karna tak bisa melupakanmu..
Apa ku tikam saja hatiku, ku hancurkan saja biar aku tak semakin gila jika malam tiba..
Entahlah, aku binasa karna ini semua..
Ampunku pdMu, buanglah rasa ini..
Hatiku tak kuasa..

Dimana Dia?

Cerita ini hanya fiktif belaka..

01.00
Jujur aku tak bisa, tak sanggup..
Melupa cinta dlm maya..
Menyiksa..
Suaranya masih tersimpan, dalam hati..
Tertata dgn rapih..
Goresan senyum, kata cintanya melekat didada..
Mati-matian aku mencoba melupa..
Perang hati ingin jauh pergi..
Mengutukmu, tp aku tak mampu..
Menyumpahimu, aku tak perlu..
Karna aku..
Aku mencintaimu..
Meski lama berlalu..
Hati ini banyak coretan tentangmu..
Ku coba panahi hatiku,hancurkan rasaku..
Tika malam tiba, fikir ini membuka bungkusan cinta maya yg telah ku pendam dalam mendalam..
Karamnya cinta ini, tenggelamkan mata dan hati..
Kau tinggalkanku meski aku tak rela..

Juniku Sirna..

Cerita ini hanya fiktif belaka, jadi jangan dikira.. Oke?

Malam ini..
Niatku datang menemuimu..
Datang mendekatmu, ingin bersua dgmu..
Ingin melunasi semua percakapan kita..
Angan-angan kita ketika lalu kita banyak bicara..
Penuh dg canda tawa..
Bukan tangis, bukan luka anganku..
Kau hampiri aku inginku..
Menemui aku dg jutaan cinta yg telah menyala pd bulan-bulan yg lalu..
Indah menggema banyak cinta..
Layaknya cinta yg ingin bersua pertama..
Pertama menjadi nyata..
Pertama bukan hanya dialam maya..
Citaku menghampiri ketika aku berjalan menuju kota..
Ohh,sesal aku hanya terpedaya..
Tak mungkin ku melihat muka..
Juni ini yg telah kita tunggu dan rangkai bersama..
Kini hanya fana..
Percuma..
Juniku benar dalam maya..

Jangan Menyerah Emilia...

Dalam lamunku aku memikirkan sesuatu..
Merangkai angan-angan yg meninggi..
Tapi sulit ku gapai dg kemampuan diri..

Kata orang tak bolehlah menyerah..
Banyak cara untuk meraih..
Jangan panik..
Apa aku bisa membuat orang melirik?

Waktu ku kecil aku dpt menjawab inginku menjadi apa..
Mudah merangkai cita-cita dg mempesona..

Ahhh..ternyata kian dewasa aku terasa makin tak bisa..
Aku terasa malas, berat, enggan untuk melanjutkan semua..
Entah kenapa..
Apa aku yang kurang dalam semua..

Sebenarnya tak perlu merendah untuk menggapai sesuatu yang diingini..
Untuk kebaikan sendiri..
Apa lagi untuk anak-anakku nanti dambaan hati..

Jangan menyerah aku, fikirku, semangatlah..
Apa kau tak ingin hidup layak?
Hidup enak?
Semuanya dapat digenggam..
Bukan karna serakah..
Tapi karna kebutuhan hidup yg semakin susah..
Bukan pula karna aku takut sengsara..
Hanya tak ingin suami dan anakku merana..
Karna dalam diriku lelaki dan wanita itu sama..
Hanya beda dikedudukan agama..
Ayooo semangat Emilia...

Aku Binasa..

Aku berdiri, dalam cahaya bulan meredup..
Berlari ku mencari-cari cahaya dalam hutan..
Mungkin hanya sekedar kunang-kunang..
Mengelipkan sudut hatiku kini tiada yg menerangi..
Aku jatuh, badanku penuh dgn memar, menancap duri-duri dlm kakiku..
Goresan diseluruh kulitku..
Terdiamku dibwh, terhampar tubuhku ditanah basah..
Membisu, menetes air mataku..

Menangislah hati..
Tak ada lagi yg peduli..
Tak ada lagi hati yg menaungi..
Sekelilingmu hanya dpt menyakiti, menyentuh hati lalu pergi..
Mereka tak dpt melindungi..
Padahal aku..
Mata ini tak ingin menangisi..
Fikiran ini ingin ditenangi..
Hati ini ingin kau tetap disisi..
Jiwaku menari mengiring luka terperih..
Bagai menanti pelangi dimalam sunyi..
Aku sepi..
Aku sendiri..
Mencakari tubuhku mengapa begini..
Rasanya ingin mengubur diri sendiri..

Ya Allah, jika kematian lebih baik untukku..
Maka matikanlah aku..
Aku ingin menemui ibundaku dialam yg berbeda..
Agar dia tak menangisi aku berada didunia yg penuh derita..
Agar aku bisa berdua dgnnya..
Bercengkrama bersama tanpa menelan luka..
Dunia ini seakan hampa, hatiku tak kuat lagi menopangnya..
Aku tak sanggup menahan ini semua..

Ibunda mintalah pada Yang Kuasa untk mendengar yg ku pinta..
Bantu aku menemuimu dan kekal denganmu..
Bersamamu menanti orang yg kita cinta bersama disana..
Meski didunia kita tak dapat memelikinya..
Bunda..bisakah kau menolong aku..

Rabu, 16 Juni 2010

Kaumku Di Tusuk Hatinya Oleh Iblis Israel..


Kaumku Teraniaya..
Deritaku sesama manusia..
Sungguh luar biasa..
Ketika saudaraku terancam nyawa di Gaza..
Hati bagai hancur binasa, tertukar, terpisah, bahkan kehilangan sanak saudara..
Para anak2 kelaparan, perih perut menunggu bantuan dari para relawan datang..
Kemana mereka? Saudaraku hampir mati tak berdaya..
Nyawa sampai tenggorokan, tersiksa batin,jiwa dan raga..
Ternyata nasip tak jauh berbeda..
Relawan pecinta manusia terkejang2 melayani syetan Israel pembenci manusia..
Tiada belas kasih ada dipikiranya..
Relawanku dijajah, ditusuk tubuhnya..
Bahkan ditembak tepat pada jantungnya..
Sebagian terlempar di lautan, menghilang tiada pertanggungjawaban..
Air matanya mengalir,menangis..
Darahnya pun menetes habis..
Mereka kebingungan, kesakitan, kematian pun mengintai setiap rewalan..
Derita tiada habisnya, padahal saudaraku di Gaza menunggu kedatanganya..
Sungguh Israel bagai iblis membahana, terkejam sanubarinya, semoga laknatulloh tertuju padanya..

Setengah Temaram Hati..


Ku tapaki hari demi hari..

Ku jajaki kisah bait demi bait..

Hingga akhirnya terhampar sebuah rima..

Dihadapanku indah bagai senja menyelimuti dunia..

Bulan tiga ini untuk kita..

Bersua dengan jenaka dan romantic ucapanya..

Tawanya riang merasuki sendi-sendi belulang..

Sejenak meluluhkan penat yang kurasa..

Dalam tubuhku ini ada segumpal darah..

Separuh untuk langit dan belahan jiwa..

Namun yang separuh lagi untuk siapa?

Benakku bertanya..

Terdengar lirih suara dari timur..

“itu milikku.. jangan kau biarkan pasi…”

Detak jantungku takjub..

Tremor menjalar keseluruh sendi jemari..

Basah urat dibibirku yang melemah berpeluh..

Dan hati ini bartanya “siapa itu?”

Seiring waktu disela waktu ku termangu..

Kusadari itu dirimu..

Meski maya.. Dia ada.. Dia nyata..

Kecupnya ku rasa, hatinya bersemayam didada..

Bulan tiga ini kau ada..

Menghiasi hari pagi dan senja..

“Tidak…!” Ku tak ingin hanya bulan tiga..

Bukankah dua belas bulan bisa untuk setengah hati yang lama..

Ku ingin selamanya…!!!

Ucapnya penuh harap dan mengharu..

Seolah bersimpuh dihadapanku..

Berat nian dengan waktu yang tak tentu..

Setengah temaram hatiku..

Kupersembahkan untukmu..

Biar hanya kita, kau, aku dan langit yang tau..

Banyak Luka Mencintaimu...


Semua isi hatiku tertumpah disini, entah jadi apa..
Apapun bila tak bermakna tak ada masalah..
Hanya menceritkan beban dihati semoga terlewati meski cobaan silih berganti..
Seni Kataku : Emilia Dwita Septi

Banyak Luka Mencintaimu..


Cinta dari wanita adalah bahagia...
Tak ada satupun luka yang didamba..
Apalagi jiwa yang merasa tak nyaman karnanya..
Tak ingin pula lara mendera-dera dalam dada..

Oh cinta bagiku adalah nyawa..
Ingin ku dapat cinta tanpa cela..
Ingin ku tulusnya cinta tanpa noda..
Bagiku itu adalah segalanya..

Sayang dengarkan aku..
Jujurlah padaku..
Jangan kau simpan semua itu..
Hanya melukai hatiku..

Bila cinta sudah pudar dari hatimu..
Bila aku telah hilang dari fikiranmu..
Jika sayang tak ada lagi dalam benakmu..
Jika waktumu sia-sia denganku..

Pergilah yang jauh dari tatap mata..
Bawalah sepenggal hatimu yang kini menggores luka..
Hayalan yang lalu ada di depan mata..
Kemas semua itu tanpa tersisa..!!!!

Selasa, 15 Juni 2010

Malam Kesunyianku...

Terkadang tiap malamku terbangun berteman sepi, aku menulis sebuah karya..
Entahlah apa jadinya ku hanya terus menulis..
Semoga dapatlah menjadi tanda hati meski tak tersusun rapi..

Pukul 2.00 am..
Ku terbangun dalam sepi, sepi suasana juga hati..
Sejenak ku tatap atap, hanya ada gelap..
Lantas ku nyalakan lilin, dilengkapi diriku kaku menatap pena..
Kertas putih terbentang mengharapkan sedilit coretan, namun buntu fikiran tak mampu mencurahkan..
Bingung bercampur padu, ku mulai kata dari apa dan bagaimana..
Lantas ku teringat cinta dalam maya..

Maya?...
Ya... ku mulai mengingat-ingat cerita..
Hemmm.. ku atur nafas..
Untukmu yang tak terjangkau kata, lalu raut mukaku yang berganti rupa..
Masih pula belum ku temui awalnya..
Ku pejamkan mata, lalu dalam lamunku dia berkata..
"Hei dinda..kau sering terjaga di malam buta, aku sengaja menjelma dan berkata padamu, lekas tulis apa maumu kenapa ragu?"
Tak perlu lagi aku tingkahi, lekas aku menulis tentang hati dalam sebentuk puisi..
Karna terkadang ragaku selalu terlebih dahulu penat..
Dan kini asa dan rasaku punya waktu untuk puisi-puisi baru ku buat..

Puitis?

Ahhh...akupun tak tau apa artinya,dan tak yakin mengapa banyak insan berkata itu padaku..
Apa karna susunan kataku?
Yang meloncat situ sana sini, mencaba membentuk harmoni..
Yang terfikir tak ada yang menarik, tapi banyak insan tertarik..
Padahal hanya menggambarkan suasan ahati, yang terkadang terselimuti sepi..

Romantis?...
Ini lagi... Aku tak pernah sama sekali belajar romantis, apa lagi membuat pasanganku terpesona sampai menangis...
Yang kurasa hanya kata-kata mudah terangkai..
Entah menjadi sajak atau puisi kesana kemari..
Yang berpetualang dalam fikir ini..
Ku tulis dalam kertas putih, dihiasi tinta merah yang terkadang menunjukkan amarah..

Beginilah aku, dalam menitku, dalam hariku, dalam malam dan siangku..
Ku hanya menulis dan terus menulis..g terkadang sampai menjadi alas...

The Art Of Name Romance And So Sweet


My Name Is:

E...ntah kenapa dadaku bergetar saat melihatmu
M...ungkinkah ada rasa yang hadir tiba-tiba
I...ngin kutahu perasaan itu
L...ama kumenanti ketika hari itu datang
K...amu cantik yang berada nun jauh di sana
H...arapkan kelembutan hatimu membasuh jiwaku

A...pakah aku salah kau katakanlah padaku
U...ngkapkan semua isi hatimu padaku
R...asakan perasaan itu dan jangan pernah coba tuk' mengelak
A...palagi menghindar untuk menolak

M...ungkinkah terjadi?
U...ntukku untukmu untuk kita untuk selamanya
N...antikan kehadiranmu disisiku
D...an kuberikan semua perasaan sayang itu kepadamu
J...ika memungkinkan untukku
I...ngin ku menjadi arti dalam hidupmu